Beton Retak? Kenali Jenis Retakan pada Beton dan Solusinya

retakan pada tembok

Beton memiliki peran penting dalam berdirinya sebuah bangunan. Namun, ada masalah yang sering terjadi pada hampir setiap bangunan yaitu beton yang mengalami keretakan. Lalu apa yang menyebabkan keretakan pada beton dan bagaimana solusinya? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Struktur Beton yang Mudah Retak

Keretakan adalah kerusakan paling umun terjadi pada beton. Struktur beton yang mudah retak disebabkan beberapa faktor diantaranya kurangnya perawatan, campuran beton yang tidak proporsional, dan pengeringan yang terlalu cepat. Banyak hal yang menyebabkan struktur beton yang kuat.

Untuk menghindari beton yang mudah retak, penting untuk mengetahui jenis-jenis retakan dan penyebabnya. Sehingga, bisa mencegah kerusakan pada beton dan dapat memastikan bahwa bahan dan proses pemasangan beton dilakukan dengan benar.

Jenis Retakan pada Beton

tembok kuning retak
Image by Paul from Pixabay

Keretakan pada beton dapat dibedakan menjadi pada beton dibagi menjadi dua yaitu retak struktural dan non struktural. Retak struktural terjadi akibat rancangan bangunan yang kurang tepat dan beban yang melebihi kapasitas. Sedangkan retak non-struktural diakibatkan tegangan yang diinduksi secara internal dalam material bangunan. Jenis retakan yang perlu diwaspadai adalah jenis retak struktural karena retak non struktural tidak berakibat langsung pada melemahnya struktur bangunan. 

Ukuran keretakan pada beton ada yang tidak kasat mata, biasanya disebut retak mikro biasanya retak ini berukuran 0,125-1,0 μm dan hanya dapat dideteksi menggunakan alat  Ultrasonic flaw Detector yang dapat mengetahui keretakan hingga ukuran mikroskopik. Ukuran retak minimum yang dapat dilihat oleh mata adalah 0,13 mm. Retak mikro yang terus diberikan beban akan retak yang lebih besar dan berbahaya.

Berikut ini adalah jenis retakan pada beton yang sering terjadi: 

1. Retak Plastis Akibat Penyusutan 

Retakan plastis akibat penyusutan adalah jenis retakan yang terjadi karena perubahan volume akibat pengeringan. Retakan ini biasanya terjadi pada masa pemadatan awal beton, saat beton masih dalam proses pengeringan.

Retakan plastis akibat penyusutan terjadi karena beton yang masih mengandung air dan belum mengalami penyusutan secara sempurna. Ketika air dalam beton mulai mengering, maka terjadi penyusutan volume yang menyebabkan tegangan pada beton. Tegangan yang timbul tersebut menyebabkan retakan pada permukaan beton.

2. Retak Plastis Akibat Penurunan

Retak plastis akibat penurunan (settlement) adalah jenis retakan yang terjadi akibat penurunan atau pergeseran tanah di bawah struktur beton. Penurunan tanah dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti adanya penurunan tanah alami, penurunan tanah akibat pergeseran atau pelepasan lapisan tanah di bawah struktur beton, atau karena beban yang berlebihan pada permukaan beton.

Ketika terjadi penurunan tanah di bawah struktur beton, maka beton akan mengalami pergeseran atau penyusutan. Pergeseran atau penyusutan ini menyebabkan tegangan pada beton yang menimbulkan retakan plastis pada permukaan beton. 

Retakan plastis akibat penurunan dapat menyebabkan kerusakan pada struktur beton jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pencegahan dan perawatan terhadap struktur beton, seperti memperkuat pondasi, menggunakan bahan-bahan pengisi yang sesuai, dan melakukan perawatan rutin untuk mencegah terjadinya retakan plastis akibat penurunan.

3. Drying Shrinkage Cracking

Drying shrinkage cracking (retakan akibat penyusutan kering) adalah jenis retakan pada beton yang terjadi akibat penyusutan karena kehilangan air dari beton. Retakan ini terjadi karena beton mengandung air yang berlebihan dan belum mengalami penyusutan secara sempurna. Ketika air dalam beton mulai menguap dan beton mulai mengering, maka terjadi penyusutan volume pada beton yang menyebabkan tegangan pada beton.

Retakan jenis ini terjadi pada beton yang terkena sinar matahari langsung atau pada beton yang terlalu kering selama proses pengeringan. Hal ini biasanya terjadi pada beton yang dicor pada kondisi cuaca panas dan kering.

Retakan ini dapat menyebabkan kerusakan pada struktur beton jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pencegahan dan perawatan terhadap beton yang masih basah untuk menghindari terjadinya retakan jenis ini, seperti dengan menghindari pencahayaan langsung dari matahari dan menjaga kelembaban udara pada area pengecoran beton. Selain itu, pemberian bahan pengisi atau pelapis juga dapat membantu menghindari terjadinya retakan jenis ini.

4. Concrete Crazing

Jenis retakan ini diakibatkan oleh penyusutan lapisan permukaan. Crazing adalah retak acak halus pada beton. Retak ini terjadi pada awal pembentukan beton yang biasanya terjadi sehari setelah pengecoran dan retak ini tidak mudah terlihat sampai permukaan telah dibasahi dan mulai kering. Retak jenis ini  umumnya tidak berbahaya karena tidak mempengaruhi struktur bangunan. 

5. Thermal Cracking

 Jenis keretakan ini ditimbulkan karena perbedaan suhu yang disebabkan kondisi cuaca. Perbedaan suhu yang terjadi menyebabkan perubahan volume yang berbeda – beda pada beton.  Ini dapat menyebabkan tegangan tarik pada eksterior dan jika kekuatan tarik melebihi batas, maka menimbulkan retak jenis thermal cracking ini.

6. Cracking due to Chemical Reaction 

Keretakan jenis ini disebabkan reaksi kimia. Reaksi kimia yang merusak dapat menyebabkan retakan pada beton. Reaksi kimia ini mungkin saja terjadi, ketika material beton bertemu dengan material lain yang menyebabkan reaksi ekspansif. Reaksi ini secara perlahan berkembang antara agregat yang mengandung silika aktif dan basa. Silika aktif dan basa ini dapat berasal dari hidrasi semen, admixture atau sumber eksternal seperti air curing, air tanah dan alkaline yang ditaruh atau digunakan pada permukaan beton yang sudah kering. Selain jenis retakan, kalian perlu mengetahui penyebab tembok retak disini

Solusi Beton Retak

Beton yang mengalami keretakan sangat diharuskan untuk melakukan perbaikan karena dapat menyebabkan perubahan pada struktur beton itu sendiri. Jika terus dibiarkan bisa  menimbulkan bahaya.

Solusi yang tepat jika bangunan terlanjur mengalami keretakan adalah memperbaiki beton yang retak dengan cara mengisi celah atau retakan dangan injeksi beton. Injeksi beton ini disarankan karena efektif dalam mengikat kembali beton yang retak. Baik itu, retakan dengan celah yang kecil maupun yang besar.

Dalam memperbaiki beton yang retak diharuskan material injeksi yang telah lolos standar agar hasil dari penginjeksian dapat membuat beton kembali kokoh. Material yang dipakai dalam penginjeksian ditentukan dari situasi beton tersebut apakah beton itu basah (terkena sumber air) atau tidak.

Jika Beton tersebut basah (terkena sumber air), maka material yang digunakan adalah material yang berbahan dasar polyurethane yang dapat menahan kebocoran. Berbeda dengan beton kering, material injeksi yang digunakan adalah epoxy resin grout. Material ini memiliki beberapa kelebihan seperti yaitu daya rekat yang sangat kuat, non shrink , dan tingkat viscosity atau kekentalan yang rendah sehingga material ini dapat masuk ke celah terkecil pada beton.

Profil Injeksi Beton 

Injeksi beton adalah proses injeksi material ke dalam retak atau lubang pada struktur beton untuk memperbaiki atau memperkuat kekuatan struktur tersebut. Berikut adalah profil umum dari injeksi beton:

  1. Tujuan: Injeksi beton dilakukan untuk memperbaiki kerusakan pada struktur beton, seperti retak, bocor, atau rusak akibat bencana alam atau kecelakaan. Teknik ini juga digunakan untuk memperkuat struktur beton yang lemah dan menambah daya tahan terhadap beban yang lebih berat.
  1. Material: Material injeksi yang digunakan dalam proses injeksi beton meliputi bahan pengisi, seperti epoksi, uretan, atau grout sementara bahan penguat meliputi fiber kaca atau plat baja.
  1. Keuntungan: Injeksi beton dapat memberikan banyak manfaat, termasuk memperpanjang umur struktur beton, meningkatkan kekuatan struktur, mencegah kebocoran air, dan mengurangi biaya perawatan jangka panjang.
  1. Aplikasi: Injeksi beton digunakan di berbagai jenis struktur beton, seperti jembatan, bangunan industri, tangki penyimpanan, dan parkiran basement. Teknik ini juga dapat diterapkan pada proyek perbaikan dan pemeliharaan, serta dalam pembangunan baru untuk memastikan struktur beton memiliki kekuatan dan daya tahan yang optimal.

Dalam mengaplikasikan injeksi beton sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh tenaga professional dan ahli seperti Dua Insan Cemerlang. Hal ini agar injeksi beton yang dikerjakan memiliki hasil dari injeksi beton maksimal. 

Dua insan cemerlang adalah kontraktor yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam mengerjakan jasa injeksi beton, jasa pengecatan lantai epoxy, jasa waterproofing, Jasa Pu concrete dan lainnya sehingga dipercaya dalam menangani berbagai proyek. 

Kami menawarkan harga yang kompetitif namun tetap mengutamakan hasil terbaik. Bukan itu aja, kami juga menyediakan garansi sehingga anda dapat merasa aman dalam menggunakan jasa yang kami tawarkan. Segera konsultasikan kebutuhanmu secara GRATIS melalui Whatsapp kami.  

yudo wijaya

yudo wijaya

Epoxy Specialist | 8 Tahun Pengalaman di Bidang Epoxy

Leave a Replay

Tentang saya

Epoxy Specialist 8 Tahun dan  berpengalaman di Bidang aplikator cat Epoxy Lantai

Recent Posts

Kategori

Scroll to Top
Chat Kami Disini