Jangan Asal Pilih! 7 Jenis Waterproofing pada Bangunan

jenis waterproofing
jenis waterproofing
Sumber: Freepik

Pernahkan Anda terpikirkan bagaimana sebuah bangunan dapat berdiri dengan kokoh di tengah kondisi dan cuaca yang silih berganti? Yap, betul. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan sebuah bangunan dan salah satunya yang paling penting adalah waterproofing

Namun, apa itu waterproofing

Waterproofing adalah salah satu proses melapisi struktur bangunan dengan menggunakan lapisan material anti bocor sehingga bangunan akan kedap atau tahan air. Proses pelapisan biasanya dilakukan pada area-area yang rentan terkena air, seperti atap, basement, dinding luar gedung, tempat penampungan air, dak atap, dan sebagainya.

Walaupun memiliki fungsi yang penting, namun masih banyak pemilik bangunan yang masih mengabaikan proses ini pada bangunan mereka. Kerusakan yang terjadi mungkin tidak akan terasa langsung saat bangunan jadi, tetapi cobalah dilihat beberapa tahun kemudian, pasti akan ada perbedaan pada bangunan yang menggunakan waterproofing dan yang tidak menggunakannya.

Berikut adalah ciri-ciri bangunan yang tidak menggunakan waterproofing

  • Permukaan dinding akan terasa lembab, basah, dan lapuk,
  • Akan tumbuh lumut dan jamur di permukaan dinding atau atap,
  • Lantai terasa lembab dan licin,
  • Yang terburuk akan terjadi kebocoran pada atap bangunan.

Anda tentu tidak menginginkan hal-hal seperti yang disebutkan diatas bukan? Oleh karena itu ada baiknya segera lakukan waterproofing pada bangunan Anda sebelum hal diatas terjadi karena jika terlambat akan sulit dilakukan perbaikan. 

Selain itu, Anda juga perlu mengetahui jenis-jenis waterproofing yang tepat untuk bangunan Anda. Pemilihan waterproofing yang tepat akan membuat material bekerja dengan maksimal. Untuk mengetahui jenis waterproofing lebih detail, mari simak artikel ini.

1. Waterproofing Coating

Waterproofing coating adalah salah satu metode pelapisan bangunan yang mampu mencegah kebocoran air. Metode ini banyak dipakai dalam melapisi bagian dinding, lantai, beton maupun bak penampungan air. Hal ini mampu menghindari lantai atau dinding dari kondisi lembab, berlumur, dan berjamur.

Tidak sedikit bangunan yang menerapkan metode ini untuk melindungi dan memelihara ketahanan strukturnya. Area yang umum diberikan lapisan waterproofing adalah basement, atap, toilet atau kamar mandi, kolam renang, balkon, dan sebagainya.

Waterproofing jenis coating merupakan waterproofing yang paling mudah ditemukan dan paling diminati. Berikut keunggulan menggunakan waterproofing coating

  • Mudah Diaplikasikan

Selain mudah ditemukan, waterproofing jenis ini juga merupakan yang paling mudah pengaplikasiannya dibandingkan yang lain. Bentuknya menyerupai cat, hanya saja lebih kental dan kenyal sehingga cukup menggunakan kuas atau rol cat untuk pengaplikasiannya. 

  • Harga Terjangkau

Dibandingkan dengan waterproofing lain, harga waterproofing coating lebih terjangkau. 

  • Banyak Pilihan Warna

Selain melindungi bangunan Anda dari air hujan dan juga panas matahari, waterproofing ini dapat membuat bangunan Anda lebih indah dan enak dipandang karena ada berbagai macam warna yang dapat Anda pilih. 

  • Cocok di Segala Permukaan

Karena memiliki bentuk yang cair maka waterproofing ini dapat diaplikasikan di segala permukaan yang berstruktur seperti kayu, beton, tembok yang berstruktur, baja ringan, dan lain sebagainya. 

  • Produk Waterproofing Paling Umum

Dengan harga yang terjangkau, mudah diaplikasikan, memiliki banyak warna, dan cocok di segala permukaan membuat waterproofing ini paling umum diminati sebagai pelapis bangunan untuk melindungi permukaan dari air dan juga panas sinar matahari.

Berdasarkan bahan bakunya, waterproofing coating memiliki beberapa tipe yang mampu bersenyawa dengan struktur bangunan berbahan dasar semen sehingga memiliki daya rekat yang kuat. Berikut adalah tipe bahan waterproofing coating :

1. Air 

Waterproofing ini memiliki bahan air yang bentuknya mirip dengan cat namun lebih kenyal dan kental. Dapat dipakai untuk dinding, bak penyimpanan air, talang beton, atap, dan sebagainya.

2. Semen

Kemudian ada juga yang berbahan semen. Untuk pengaplikasiannya membutuhkan larutan cair, biasanya larutan tersebut digabung dengan paket penjualan.

Penggunaan waterproofing ini dilakukan sebelum tahap finishing pada permukaan bangunan. Sebelum pengaplikasian ada baiknya Anda memeriksa permukaan dinding atau lantai. Pastikan dinding dan lantai dalam keadaan bersih tanpa ada lumpur, tanah atau minyak. 

Baca selengkapnya mengenai 5 Desain Keramik Kamar Mandi Minimalis dan Tips Penggunaannya

2. Waterproofing Integral

Sesuai dengan namanya, waterproofing integral merupakan waterproofing yang digunakan sebagai bahan campuran beton. Tidak seperti jenis pelapis anti bocor lainnya, proses pengerjaan pelapisan ini adalah pada saat proses pembangunan tengah berlangsung.

Waterproofing ini dibuat untuk memperbaiki sifat beton yang memiliki fungsi

sebagai material dasar sebuah konstruksi. Dengan karakter beton yang berpori,

sehingga membuat cairan mudah masuk dan akan merusak strukturnya secara perlahan 

maka integral berfungsi sebagai watertight karena terbuat dari bahan additive (admixture).

Waterproofing ini mampu menghemat penggunaan air hingga 30%. Penggunaannya bisa diaplikasikan pada area area basement, kolam renang, bak penampungan air, dan sebagainya.

Keunggulan menggunakan waterproofing jenis ini adalah lebih plastis, kedap air, tidak mudah retak, dan juga lebih kokoh. Dilihat dari penggunaan bahannya untuk memperkuat struktur beton pada bangunan, integral memiliki dua tipe, yaitu : 

  • Bahan Plasticiser

Proses pelapisan beton integral yang pertama adalah mengandung plasticiser dengan bahan utama seperti viscocrete dan conplast. Fungsi utama dari material ini adalah untuk meningkatkan kemampuan performa beton dan meningkatkan sifat kohesif.

Selain itu, senyawa yang terkandung pada bagian dalamnya dapat membantu mengurangi permeabilitas dalam campuran semen yang digunakan.

  • Integral Kristalisasi

Tipe kedua yaitu menggunakan material berupa cairan yang menghasilkan struktur kristal. Cara kerja material ini adalah dengan menutup dan mencegah pergerakan dan rembesan air, dengan cara memblok pori-pori alami dari beton itu sendiri.

Kristalisasi ini membantu mencegah korosi pada beton, dengan memanfaatkan sistem kerja yang mirip dengan proses hidrasi beton. Proses kimia tersebut akan membentuk kristal nano untuk mengisi pori-pori, kapiler dan juga retakan pada beton.

Kristal tersebut akan terus terbentuk selama beton belum mengering. Jika ada

rembesan air pada retakan beton, maka proses kristalisasi akan terjadi lagi.

Hal tersebutlah yang membuat kebanyakan pemilik bangunan menyukainya, 

karena sistem ini mampu membuat beton memperbaiki dan melakukan penyegelan pori-pori sendiri. 

3. Waterproofing Membrane

Waterproofing membrane merupakan jenis waterproofing yang berbentuk lembaran karet dan terbuat dari monomer kimia, etilena, propilena dan juga karet dengan perbandingan tertentu. Berdasarkan bahan penyusunnya, waterproofing ini terbagi menjadi dua jenis yaitu berbahan dasar fiber dan polyester.

Waterproofing berbahan polyester memiliki harga lebih tinggi dibandingkan dengan yang berbahan fiber. Sesuai dengan harganya, waterproofing berbahan polyester memiliki kekuatan dan daya tahan yang lebih bagus.

Waterproofing membrane lebih banyak digunakan pada atap beton gedung berskala besar. Pemasangan waterproofing membrane juga membutuhkan jasa pemasangan 

karena proses pemasangannya yang sangat rumit. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi 

kesalahan yang akan mengakibatkan resiko kebocoran pada struktur bangunan. 

Dilihat dari cara pengaplikasiannya, ada dua jenis waterproofing membrane, yaitu torching membrane dan cold applied membrane. Aplikasi torching membrane adalah dengan membakar lapisan adhesive-nya sehingga dapat menempel ke substrat dengan baik. Sedangkan, cold applied membrane, tanpa dilakukan pembakaran karena lapisan adhesive-nya bersifat self adhesive. 

4. Waterproofing Self Brand Adhesive

Waterproofing self brand adhesive merupakan salah satu tipe waterproofing jenis membrane. Waterproofing ini berbentuk lembaran kedap air yang terbuat dari bahan bitumen dengan salah satu sisi yang memiliki perekat bitumen yang fungsinya sebagai pengikat antara permukaan beton dengan lembaran waterproofing.

Waterproofing ini sangat cocok untuk area luas seperti atap beton, kolam renang, tangki air, dinding dan lantai ruangan bawah tanah.

5. Waterproofing Crystallising

Seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan pada bagian waterproofing integral, 

waterproofing ini diaplikasikan pada permukaan beton atau dicampur kedalam adonan beton yang belum dicor agar lantai atau dinding beton menjadi kedap air.

Material aktif pada waterproofing yang bereaksi dan meresap ke dalam pori-pori beton dapat mengubah beton menjadi kristal permanen sehingga beton memiliki ketahanan yang baik terhadap rembesan air. 

Waterproofing crystallising cocok digunakan untuk lantai dan dinding beton yang bertekanan air tinggi, seperti basement, kolam, penampungan air, tunnel, dan sebagainya.

6. Waterstop

Waterstop merupakan rangkaian dari beberapa jenis waterproofing yang banyak digunakan pada sebuah bangunan. Setiap sambungan beton memiliki resiko yang tinggi mengalami masalah kebocoran, sehingga waterstop merupakan solusi agar hal tersebut tidak terjadi.

Waterstop memiliki daya lentur yang tinggi dan fleksibel yang berfungsi untuk mencegah terjadinya rembesan air pada beton. Waterstop dipasang pada sambungan beton dan konstruksi. Pemasangan waterstop tidak disarankan dalam jumlah yang berlebihan karena akan menyebabkan terjadinya retakan atau patahan pada sambungan beton.

Pemasangan waterstop dalam jumlah yang cukup akan membuat beton lebih awet karena tidak akan ada air rembesan yang masuk kedalam bangunan dan merusak sambungan beton. Ada dua jenis waterstop yang paling banyak digunakan, yaitu : 

  • PVC Waterstop

PVC Waterstop terbuat dari bahan Polivinylchloride yang memiliki karakteristik tahan lama, awet, serta lentur seperti karet. Waterstop ini juga disebut dengan sudden block waterstop. Waterstop jenis ini memiliki berbagai macam jenis dan ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bangunan, baik bergerak maupun tidak bergerak.

PVC waterstop sangat diminati karena memiliki sifat yang elastis, mampu melekat dengan kuat, dan tahan terhadap tekanan air dan bahan kimia. Area yang paling banyak diaplikasikan PVC waterproof adalah bak air, bendungan, waduk, terowongan, gorong-gorong, basement, kolam renang, saluran air, penampungan limbah, jalan bawah tanah, atap beton, jembatan, dan sambungan struktur gedung. 

Prosedur pemasangan PVC waterstop pun cukup mudah, hanya dengan memasang gulungan PVC pada setiap sambungan beton. Namun, tetap saja pemasangan PVC membutuhkan kehati-hatian. Jika tidak akan merusak materialnya ketika proses penuangan beton berlangsung.

  • Swellable Waterstop

Jenis waterstop yang kedua adalah swellable waterstop. Waterstop ini menggunakan bahan yang terbuat dari komposisi bentonite untuk mencegah air merembes pada struktur bangunan. Waterstop jenis ini bersifat expandable atau mengembang saat terendam air.

Pengembangannya bisa mencapai lebih dari 300% dari bentuk awalnya, hal ini tergantung dengan material yang digunakan. Bahan ini hanya bereaksi ketika ada air yang masuk atau merembes ke dalam celah beton. Waterstop yang mengembang dapat menutup celah pada sambungan konstruksi sehingga menjadi kedap.

Swellable waterstop banyak digunakan pada struktur beton yang tergolong rumit, seperti lantai basement, dinding basement, kolam renang, dan kontruksi lain.

Keunggulan dari waterstop jenis ini adalah mudah diaplikasikan, tidak membutuhkan tenaga ahli khusus untuk pemasangannya, aman terhadap tekanan air, fleksibel, dapat mengikuti struktur beton dengan baik, dan tidak mudah menyusut.

Hanya saja kekurangan dari swellable waterstop ini adalah kurang awet dan tahan lama terhadap cuaca yang ekstrim.

Baca juga : Apa Keramik Kamar Mandi Bisa Dicat? Simak Penjelasannya Disini!

7. Waterproofing Polyurethane Liquid

Waterproofing ini berfungsi untuk waterproof deck yang rentan terhadap peregangan, penyusutan, dan retakan. Bahan waterproofing ini dapat menahan air yang bertahan di deck lebih dari 10 hari.

Ada dua jenis waterproofing polyurethane, yaitu :

1. Waterproofing polyurethane one component yaitu salah satu komponen waterproofing polyurethane tunggal tanpa pengeras. Jenis ini akan kering dari paparan udara (penyembuhan udara) dan kering dari paparan sinar UV (penyembuhan UV). 

2. Waterproofing polyurethane two component yaitu waterproofing yang mencampurkan polyurethane resin dan hardener hingga kering dengan cara mencampurkan part A dan B secara bersamaan. Memiliki masa pakai yang panjang hingga 10 tahun dan tahan terhadap air hingga 10 mm.

Jasa Waterproofing Dua Insan

Dua Insan cemerlang merupakan kontraktor yang ahli dalam pengecatan di bidang waterproofing. Selain itu kami juga melayani PU Flooring, Floor hardener, dan Decorative painting. Jika Anda membutuhkan jasa waterproofing silahkan konsultasikan kebutuhan Anda kepada kami GRATIS disini!

yudo wijaya

yudo wijaya

Epoxy Specialist | 8 Tahun Pengalaman di Bidang Epoxy

Leave a Replay

Tentang saya

Epoxy Specialist 8 Tahun dan  berpengalaman di Bidang aplikator cat Epoxy Lantai

Recent Posts

Kategori

Scroll to Top
Chat Kami Disini