Wajib Tahu! Kenali Cara Kerja Cold Storage dan Perawatanya

Komponen Cold Storage

Seperti halnya dalam rumah tangga dikenal dengan lemari pendingan atau lemari es, di dunia industri dikenal dengan cold storage atau yang biasa disebut dengan walk-in cooler atau walk-in freezer. Cold storage memiliki peranan penting dalam bisnis karena bekerja dengan memindahkan suhu rendah ke tinggi agar produk tidak mudah rusak Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengetahui cara kerja lengkap dan perawatan dari cold storage. 

1. Pengertian Cold Storage 

Cold storage  merupakan gudang penyimpanan yang didesain agar produk dapat bertahan lebih lama. Biasanya gudang penyimpanan ini digunakan pada industri dengan produk yang memiliki spesifikasi mudah rusak atau perishable seperti makanan, perikanan dan pertanian. 

Agar memiliki fungsi yang maksimal, cold storage dirancang khusus dengan temperatur tertentu dan memiliki ukuran lebih besar dengan sistem refrigerasi kompresi uap yang merupakan karakteristik dari cold storage. Kapasitas cold storage bervariasi mulai dari sedang sampai ukuran besar.  

Beberapa variasi dari cold storage dibedakan berdasarkan temperatur penyimpanannya seperti chilled room, freezer room, blast chiller dan blast freezer. Dimana temperatur ini disesuaikan dengan produk yang tersimpan didalamnya. 

Baca selengkapnya mengenai jenis cold storage dan manfaatnya untuk kemudahan berbisnis diartikel ini!

2. Cara Kerja Cold Storage

Peran cold storage yang penting dalam bisnis menjadikan informasi cara kerja cold storage perlu diketahui oleh pemilik bisnis agar memudahkan dalam pemilihan variasi cold storage yang digunakan. 

Secara umum pada cold storage mengalami  proses refrigerasi. Proses refrigerasi merupakan proses perpindahan kalor untuk mengubah dari campuran ke uap jenuh pada temperatur dan tekanan yang rendah menjadi lebih tinggi.  

Uap jenuh dengan temperatur dan tekanan rendah masuk kedalam kompresor dan mengalami suatu proses kompresi utnuk menghasilkan temperatur dan tekanan yang lebih tinggi. 

Kalor atau panas berasal dari kondensor refrigeran yang melepaskan kalor ke lingkungan sehingga terjadi penurunan temperatur, dan terjadi perubahan fase dari uap menjadi cair jenuh. 

Tahap selanjutnya, refrigeran masuk kedalam alat ekspansi dan mengalami penurunan tekanan yang mengakibatkan temperatur refrigeran menjadi turun. Dan masuk ke evaporator untuk menyerap kalor dari ruangan atau produk yang akan didinginkan sehingga diperoleh fase uap jenuh dari perubahan fase campuran dengan memanfaatkan kalor yang diserap oleh refrigeran. 

Biasanya untuk suhu cold Cold Storage Freezer (Gudang Beku) berkisar di suhu  -18°C – 25°C.Produk yang akan disimpan dalam gudang beku harus dalam keadaan beku dengan suhu maksimal -18°C dengan kapasitas 100 ton.

3. Komponen Penyusun Cold Storage 

Dari cara kerja sistem refrigerasi pada cold storage membutuhkan komponen penyusun sistem refrigerasi. Terdapat dua komponen penyusun yaitu kompenen utama dan komponen pendukung sistem refrigerasi. 

Komponen utama 

Terdiri dari empat komponen yaitu kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator merupakan komponen penting yang terdapat pada cold storage. Dengan fungsi masing-masing kompenen:

  • Kompresor berfungsi menekan uap refrigeran agar temperatur dan tekanan uap refrigeran menjadi lebih tinggi. 
  • Kondensor untuk transfer perpindahan panas akibat proses konsensasi dimana terjadi perubahan fasa dari uap menjadi cair pada refrigeran. 
  • Alat ekspansi untuk menurunkan tekanan refrigeran cair sekaligus mengatur refrigeran masuk ke evaporator.
  • Evaporator digunakan untuk menyerap kalor atau panas dari udara sekitar ruangan dan mengubah fasa refrigeran menjadi uap jenuh dari fasa cair. 

Komponen pendukung 

Terdiri dari liquid receiver, solenoid valve, sight glass, filter dryer, thermostat, oil separator, evaporator pressure regulator (EPR), accumulator dan High Low Pressure. Komponen pendukung untuk menjaga dan mempertahankan tekanan dan temperatur pada sistem. 

4. Perawatan Cold Storage agar Awet

Cara perawatan dari cold storage relatif mudah. Hal ini diperlukan agar durasi pemakaian dari cold storage lebih panjang serta menjaga kestabilan temeratur dari cold storage. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan cold storage sebagai berikut : 

  1. Perlakukan produk saat proses penyimpanan harus sesuai dengan standar untuk menjaga kestabilan suhu dan menghindari suhu dari luar tidak masuk ke dalam cold storage. 
  2. Lakukan pre-cooling produk, yaitu suatu tahapan penyesuaian suhu produk sebelum disimpan kedalam cold storage agar tidak terjadi perbedaan suhu yang signifikan. 

Penting untuk menyesuaikan prosedur penggunaan, penyimpanan dan distribusi produk dari dalam cold storage sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) setiap perusahaan berdasarkan kegiatan bisnis dan produk perusahaan. 

Ada dua jenis perawatan untuk cold storage yaitu perawatan terencana dan non terencana. Perawatan terencana dilakukan berdasarkan time based maintenance atau condition based maintenance. Dan terbagi menjadi dua bagian penting yaitu perawatan pencegahan (preventive maintenance) dan perawatan perbaikan (corrective maintenance). Sedangkan untuk perawatan tidak terencana (unplanned maintenance) tergolong perawatan yang darurat dimana terjadi kerusakan yang mendadak atau kegagalan dari kerja mesin.

Jadi tunggu apalagi? Yuk gunakan PU concrete untuk cold storage kamu dan konsultasikan secara GRATIS bersama kami disini!

yudo wijaya

yudo wijaya

Epoxy Specialist | 8 Tahun Pengalaman di Bidang Epoxy

Leave a Replay

Tentang saya

Epoxy Specialist 8 Tahun dan  berpengalaman di Bidang aplikator cat Epoxy Lantai

Recent Posts

Kategori

Scroll to Top
Chat Kami Disini